Friday, June 7, 2019

Misi Yang Harus Diselesaikan

Pernahkah anda menyaksikan film yang menceritakan seseorang atau sekelompok orang menjalankan sebuah misi yang diberikan kepadanya? Dan bagaimana mereka berusaha keras untuk menyelesaikan misi tersebut dengan segala daya dan upaya yang mereka miliki?

Saat Yesus datang ke dunia ini, Dia pun datang dengan misi yang harus Ia jalankan. Dia diutus untuk menyelesaikan pekerjaan Bapa. Dan setelah misinya di bumi itu selesai, Ia kembali kepada Bapa. 
Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. -Yohanes 4:34
Segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.-Yohanes 5:36
Seorang Kristen yang telah diselamatkan Tuhan, Roh Tuhan memanggilnya dan bekerja dalam hidupnya akan mendorong dia untuk melakukan pekerjaan misi Kerajaan Allah untuk dunia ini. Hidup kita sebagai orang percaya adalah sebuah misi. Kita memiliki misi yang harus diselesaikan selama kita hidup di dunia ini. Misi itu adalah pekerjaan Bapa yang ingin Dia lakukan melalui hidup kita untuk dunia ini, untuk umat manusia.
Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. -Filipi 1:22
Tuhan ingin memakai kita saat ini, ditempat kita saat ini, apapun bagian yang Tuhan taruh dalam hidup kita saat ini. Di tengah keluarga kita, di tengah situasi kerja yang kita hadapi, di tengah keadaan gereja kita bahkan di tengah bangsa kita saat ini. Mungkin kita menganggap bagian kita kecil, tapi Tuhan ingin kita melakukannya dengan setia dan sukacita. Karena yang Dia inginkan adalah kesetiaan kita dan sukacita saat kita bekerja entah itu pekerjaan besar atau pekerjaan kecil.

Waktu hidup kita di dunia ini terbatas, seberapa jauh kita memikirkan apa tujuan hidup kita? Apa hidup kita saat ini yang kita pikirkan hanya untuk menyenangkan diri (daging)? Seberapa jauh kita melatih roh kita untuk mendengar tuntunan Tuhan sehingga kita tahu apa yang harus kita kerjakan?  Seberapa jauh kita mengambil bagian dalam menyatakan Kerajaan Allah, menyebarkan Terang-Nya yaitu Kebenaran-Nya ?
Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja. -Yoh 9:4
Roh Kristus akan menuntun kita untuk melakukan setiap tugas dan pekerjaan yang Ia berikan kepada kita.  Saat malam kita datang, kita tidak dapat bekerja lagi. Saat dimana kita harus berhenti dan menyerahkan setiap usaha dan pekerjaan kita kepada Pemilik kehidupan kita.
 
 

Wednesday, May 11, 2011

Bring me anything that brings You glory

Menyimak kisah Lazarus di Yohanes 11, ada hal yang menarik perhatian saya:
Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan." Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.  Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada; 
...
Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati; tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya."   Yoh 11: 4 -6; 14-15
Hal yang menarik perhatian saya :
  • Yesus sangat mengasihi Marta, Maria dan Lazarus. Tetapi Dia membiarkan Lazarus sakit.
  • Yesus dengan sengaja memperlamabat kedatangaNya ke tempat Lazarus sehingga ia mati
  • Bahkan Yesus bersyukur karena waktu Lazarus sakit Ia tidak hadir sehingga Ia tidak menyembuhkan Lazarus pada saat itu juga.
Kalau kita pikirkan hal itu akan sangat lucu.Jika mengasihi mengapa Yesus membiarkan Lazarus sakit bahkan bersyukur karena tidak datang dengan segera. Itu karena Tuhan selalu punya rencana.
  • Melalui penyakit itu untuk menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Yesus akan dimuliakan.
  • Supaya orang-orang yang dikasihiNya dapat belajar percaya.
Sering kali ada pertanyaan dalam kehidupan ini, bagaimana diriku dengan keadaan yang seperti ini dapat dipakai untuk kemuliaan Tuhan. Bagaimana hidupku ini dapat menyatakan kemuliaan Tuhan. Mengapa hal ini di biarkan terjadi padahal Tuhan berkata Ia mengasihiku.Mengapa Tuhan tidak segera menolongku.

Tuhan tahu apa yang harus Dia lakukan. PertolonganNya selalu tepat pada waktunya. Hidup kita sebagai orang percaya adalah alat-Nya untuk menyatakan kemuliaanNya. Apapun yang sedang terjadi saat ini, sesulit dan seberat apapun, tetap kuatkan dan teguhkanlah hati, percaya kepada Tuhan. Tuhan punya rencana yang indah dan terbaik buat kita semua orang percaya dan semua untuk kemuliaan-Nya.
Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"  -Yoh 11:40 

Bring me joy, bring me peace
Bring the chance to be free
Bring me anything that brings You glory
And I know there'll be days
When this life brings me pain
But if that's what it takes to praise You
Jesus, bring the rain
- Bring The Rain (MercyMe)











Tuhan Aku Menyerah !!!

Tuhan, aku menyerah kepada-Mu.

Lelah aku dengan ambisi ku
Letih aku mengandalkan diriku sendiri

Tuhan, aku menyerah...
Tuhan, aku menyerah pada kehendak-Mu
Jadilah sesuai rencanaMu dalam hidupku

Tuhan aku meyerah...
Tuhan, aku menyerahkan hidupku ke dalam tangan-Mu
Tuhan, aku menyerahkan segala hasrat, cita-cita dan ambisiku
Jadilah kehendak-Mu dalam hidupku

Saat aku menyerah pada-Mu
Engkau, angkat aku dari keterpurukanku
Saat aku berserah pada-Mu
Engkau, menyegarkan jiwaku di tengah segala penat beban hidupku 
Kurasakan kekuatan-Mu
Dan kulihat kuasa-Mu

Aku mau melakukan apa yang Kau kehendaki aku lakukan
Aku mau memikirkan apa yang Kau kehendaki aku pikirkan
Karena pada-Mulah terletak kekuatanku
Engkaulah, Sumber Damai dan Sukacitaku

Tuhan aku menyerah kepada-Mu!

Thursday, August 12, 2010

Sahabat


Setiap orang pasti menginginkan mempunyai teman, seseorang yang selalu mendukung kita, kita dapat merasakan bahwa ia ada disaat kapan pun bersama kita dan berbagi semuanya di dalam kehidupan ini baik disaat menyenangkan dan sulit, disaat tertawa dan menangis, terlebih lagi mengasihi kita seperti dirinya sendiri dan kita pun begitu. Mememilik keterikatan perasaan yang sangat dalam.

Tapi sering kali seseorang yang kita anggap seorang teman, ternyata bukanlah teman. Terkadang untuk dapat mengetahui apakah seseorang itu teman atau bahkan sahabat adalah disaat kita kesulitan atau disaat seseorang itu bahagia. 

Ada serorang teman yang hanya dapat berbagi dalam kesenangan, yang ada disaat tertawa saja tapi di saat kita menghadapi kesulitan dan membutuhkan seseorang untuk mendukung kita, di saat sulit, kita tidak menemukan dia. 

Ada seseorang yang hanya mengingat kita disaat dia membutuhkan kita. Dan dia tidak akan pernah ada disaat dia merasakan kebagiannya. 

Teman atau sahabat bukanlah seperti itu. Seorang sahabat seperti ayat ini :
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. Amsal17:17  
Sungguh menarik dan menyentuh sekali menyaksikan persahabatan antara Daud dan Yonatahan yang di tulis di dalam Alkitab. 

Beberapa hal menarik tentang persahabatan Daud dan Yonathan :
  • Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri. 1 Samuel 18:1  
  • Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri. 1Samuel 18:3  
  • Kemudian berkatalah Yonatan kepada Daud: "Pergilah dengan selamat; bukankah kita berdua telah bersumpah demi nama TUHAN, demikian: TUHAN akan ada di antara aku dan engkau serta di antara keturunanku dan keturunanmu sampai selamanya." 1 Samuel 20:42  
  • maka bersiaplah Yonatan, anak Saul, lalu pergi kepada Daud di Koresa. Ia menguatkan kepercayaan Daud kepada Allah. 1 Samuel 23:16  
  • Merasa susah aku karena engkau, saudaraku Yonatan, engkau sangat ramah kepadaku; bagiku cintamu lebih ajaib dari pada cinta perempuan. 2 Samuel 1:26  
Dan pelajaran yang aku dapat :

Sahabat adalah seseorang yang istimewa di dalam kehidupan ini. Ia memiliki keterikatan jiwa dengan kita. Hal itu terjadi karena kita ada di dalam hati dan pikirannya begitu juga sebaliknya. Saling mengasihi dan peduli satu sama lain, juga selalu ingin saling berbagi dari apapun yang didapat dalam kehidupan ini: senang, susah, saat berkelimpahan dan saat kekurangan, saat dalam penderitaan ataupun dalam kelegaan. Saling membawa didalam doa kepada Tuhan. Dan terkadang betapapun jauhnya teman itu dengan kita, tapi kita tetap bisa merasakan dekat dan kasih mereka. 

Jiwa Yonatan dan Daud bersatu dan Yonatan mengasihi Daud seperti mengasihi jiwanya sendiri. (1 Samuel 18:1 ) seperti kata pepatah lama : Friendship produces an entire sameness; It is one soul in two bodies: a friend is another self. Yonatan dan Daud memiliki keterikatan yang kuat. Dan Yonatan mengasihi Daud seperti mengasihi dirinya sendiri.(1Samuel 18:3 )

Landasan hubungan Yonatan dan Daud dan yang mempererat mereka adalah Tuhan, karena Tuhan ada diantara mereka (1Samuel 18:3) Mereka adalah orang-orang yang takut akan Tuhan. Yonatan tau bahwa Tuhan menyertai Daud, sehingga Dia mengasihi Daud dan mengikat perjanjian dengannya.

Yonatan sangat peduli terhadap Daud, disaat Daud diburu raja Saul ayahnya, Yonatan begitu melindungi dan membela Daud. Disaat-saat sulit yang dihadapi Daud, Yonatan menguatkan kepercayaan Daud kepada Allah (1 Samuel 23:16 ). Sahabat yang baik, akan selalu menguatkan kita kepada Allah. Karena Allah adalah sumber pertolongan yang sejati.

Seorang sahabat akan ramah terhadap sahabatnya, selalu peduli dan menginginkan yang terbaik. Itulah yang Daud rasakan dari Yonatan, bahkan Daud menuliskan bahwa cinta Yonatan lebih ajaib dari cinta perempuan. 

Aku ingat sepenggal lirik lagu dari Michael W. Smith  :
Friends are friends forever If the Lord's the Lord of them



Monday, August 9, 2010

Selamatkan aku dari diriku sendiri

Video ini sungguh memberkati dan menguatkan buat aku pribadi :
Dan waktu aku baca kalimat ini :
You. By: Amena J. Brown ..... Oh God search me/Know me/See me/Examine me/Test me/Love me/ Watch me/Protect me/ Show me/ Investigate me/ Be pleased with me/Question me/ Keep me/ Change me/ Have me/ Correct me/ Take me/ Help me/ Create in me/ Break in on me/ Be my reality/ Sustain me/ Decrease me/ Decrease me/ Decrease me/Decrease me/ Until there is no me left/ Only you/ Only you/ Only you ......
Itu sangat mengena banget ma aku. Karena sejak dari beberapa bulan kemarin Yohanes 3:30 terus berbicara dalam hati aku.
Yohanes 3:30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil
John 3:30 He must increase, but I must decrease.
Aku menangkap hal ini bukan hal main-main. Karena disitu di bilang HARUS. Aku terus merenungkan tentang ayat tersebut dan Tuhan terus menyingkapakan pengertian-pengertian sehingga aku semangkin menangkap maksudnya. Aku inget email dari brother Eleazar Doulos, hehehe... Waktu itu kita lagi ngomongin tentang nafsu. Aku bilang saat itu aku berusahan sangat keras untuk menyingkirkan nafsu-nafsu dalam diri aku (nafsu disini semua keinginan duniawi) itu seperti berperang dengan diri sendiri. Iya karena hal itu gak gampang dan sering kali aku jatuh.

Sometimes, when I think of Jesus saving me, I ask questions. I ask what did He save me FROM, and what did He save me TO? It took me a long time to figure out that first question (from), but I think Jesus was sent by the Father to save me FROM myself! You are right, fighting lust is just like fighting a war within myself --- It's like being locked in a small room with 2 big dogs who hate each other, and both seem to act like they're your friends when they are alone with you. BUT, get them together and the fighting starts! God & my Soul are fighting Satan and my Flesh - and it's a tough fight. If I give the flesh even a little treat, the fighting gets worse! You know how our pets just love to set at the table and get little treats passed to them, under the table. If we do that with our carnal flesh we are going to have problems - big problems.
Aku semakin sadar lagi beberapa hari ini melihat situasi-situasi yang terjadi di dunia ini. Ternyata manusia itu juga yang mencelakakan dirinya dengan menjadi DIRINYA SENDIRI. Dan aku sadar sekarang kenapa Tuhan memberi ayat Yohanes 3:30. Karena Tuhan mengasihi kita, DIA tidak ingin kita celaka. Bukan karena Tuhan egois, tapi karena Tuhan tahu kalo kita ini lemah dan sangat membutuhkan DIA tinggal dalam diri kita menjadi Tuhan kita dan hanya DIA yang terlihat dari dalam diri kita bukan kita lagi. Karena kesombongan, POPULARITAS, keegoisan, merasa diri ini lebih penting atau lebih benar daripada orang lain, merasa puas dengan BE YOURSELF, dan keinginan-keinginan lain untuk memuasakan daging itu mendatangkan kecelakaan bagi diri kita sendiri. Karena kita sendiri lah yang memutuskan untuk berbuat dosa walaupun iblis atau siapapun yang menggoda kita untuk melakukannya, dan saat diri kita lebih besar daripada Tuhan itu sendiri didalam kita maka kita akan jatuh dalam dosa karena sudah pasti daging kita menyukai keinginan daging itu sendiri yang adalah dosa.


Luk 9:23


Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. (ITB)  

Then Jesus said to all the people: If any of you want to be my followers, you must forget about yourself. You must take up your cross each day and follow me. -(CEV)  
And he said unto all, If any man would come after me, let him deny himself, and take up his cross daily, and follow me. (ASV)  

Thursday, August 5, 2010

Hidup adalah Proses Pembentukan Pribadi dan Ujian

Seperti banyak orang, aku juga merenungkan tentang hidup ini. Apa tujuan aku hidup ? Apa yang Tuhan mau daripada hidupku ? Aku melihat di hidup ini ada saat sulit ada saat senang, ada saat sedih ada saat bahagia. Tapi apa esensi dari itu semua. Harus seperti apakah aku menjalani hidup ini ?

Dari kecil aku sudah merenungkan tentang hal ini. Bagiku hidup ini bukan hal yang mudah, terutama dengan segala kelemahan dan kekurangan yang kumiliki, bahkan aku menyadari akan kebodohanku yang membawa diriku kepada kesulitan. Hidup ini tidak akan pernah mudah, bahkan bagi orang yang mencari segala kemudahan dalam hidup ini.

Aku belajar hidup ini adalah sebuah proses pembentukan pribadi dan ujian untuk hati kita, dan untuk orang kristen tentu juga imannya kepada Kristus.

Manusia bisa berubah-ubah. Tidak ada yang bisa menjamin seseorang akan selalu sama. Hidup ini membentuk pribadi sesorang melalui segala yang terjadi. Pahit manis hidup ini membentuk karakter kita, cara berpikir kita.

Sebagai orang yang percaya dan mengikut Kristus, aku mengerti bahwa percaya kepada Yesus dan keselamatan yang Tuhan berikan kepadaku adalah kasih karunia-Nya, bukan karena usahaku. Disini titik perbedaan orang yang hidup dalam Kristus dan yang tidak, karena Tuhan turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan untuk mereka yang mengasihi Dia.
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. -Roma 8:28
Tuhan membentuk anak-anakNya menjadi pribadi yang sesuai yang dikehendaki-Nya yaitu seperti Kristus. Memiliki hati seperti Kristus.
Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. -Roma 8:29
Aku baca sebuah kisah yang indah sekali:
Perumpamaan tentang kue wortel, saat melihat adonan-adonannya, tepung, garam, baking soda, baking powder, gula, wortel, tidak ada yang menarik, bahkan banyak yang tidak enak dimakan secara langsung. Tetapi dari bahan-bahan itu hasilnya sangat berbeda. Tercium hasilnya yang sangat menggugah selera, dan saat dimakan kue wortel itu empuk, lembut dan lezat.

Kita sering kali mengeluh tentang bahan adonan. Padahal pikiran Allah tertuju hasil akhir yang dihasilkan. Kita mungkin mengartikan berkat-berkat Allah adalah segala sesuatu yang berjalan sesuai dengan kehendak kita, segala sesuatu yang menurut kita baik.
Allah turut bekerja dalam SEGALA SESUATU (baik ataupun buruk) untuk mendatangkan mendatang kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah... untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

Di dalam hidup ini juga terdapat ujian-ujian. Menguji hati kita, apakah kita benar-benar menginginkan Tuhan lebih dari segalanya, apakah Tuhan menjadi yang terutama, apakah kita didalam hati kita hanya ada Yesus sebagai Tuhan atau ada tuhan-tuhan lain, apakah kita mau taat kepada Tuhan, apakah iman kita benar-benar teguh kepada Tuhan apapun situasi yang sedang kita hadapi dalam hidup ini.
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. -Yakobus 1:12
Sebagai seorang kristen kita harus percaya dan mempunyai iman yang teguh kepada Kristus, apapun yang kita hadapi saat ini. Dan jangan takut akan segala kelemahan dan kekurangan kita, karena Tuhan akan memperlengkapi dan meberi kita kekuatan di segala situasi, tetap percaya kepada Tuhan Yesus dan lakukan kehendak Tuhan :)
Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. -Wahyu 2:10B
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua. -Wahyu 2:11
... Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia. Wahyu 17:14

Wednesday, August 4, 2010

Senangkan Siapa ?

Dan oleh karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan.  -Markus 15:15
Pilatus INGIN MEMUASKAN HATI ORANG BANYAK, karena itu ia membebaskan Barabas. Tetapi karena hal itu Yesus disesahnya lalu diserahkan untuk disalibkan. Padahal Pilatus tahu bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki.
Ia memang mengetahui, bahwa iman-imam kepala telah meyerahkan Yesus karena dengki. Markus 15:10
Seringkali kita mencoba untuk memuaskan hati banyak orang. Berusaha agar selalu diterima oleh mayoritas dan selalu diperhitungkan oleh mereka.  Sehingga kita mengorbankan prinsip kebenaran yang telah kita ketahui.  Dan lebih dari itu kita sudah menyakiti hati Tuhan. Secara sadar ataupun tidak sadar kita telah menyesah Tuhan.
Kebenaran itu sendiri ada bukan karena banyak orang atau mayoritas yang berpendapat itu benar atau sesuatu itu 'Ok Ok saja', tapi kebenaran itu sendiri adalah KEBENARAN dan itu bukan sebuah opini.  Kebenaran itu berasal dari Tuhan.
Oleh sebab itu, ya Tuhan ALLAH, Engkaulah Allah dan segala firman-Mulah kebenaran; Engkau telah menjanjikan perkara yang baik ini kepada hamba-Mu. -2 Samuel 7:28
Bila kita merenungkan kisah Nuh.
Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah. -Kejadian 6:9
Nuh, adalah orang minoritas karena dia hidup bergaul dengan Tuhan, tetapi orang-orang sezamannya semua berlaku fasik. Sehingga waktu Tuhan berencana mendatangkan air bah ke bumi ini, Tuhan memberitahukkannya kepada dia.  Dan hanya keluarga Nuh yang selamat dari air bah itu.
dan jikalau Allah tidak menyayangkan dunia purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu, dengan tujuh orang lain, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia orang-orang yang fasik  -2Petrus2:5
Jika kita lebih peduli terhadap kesenangan orang banyak, kita bukanlah hamba Kristus.
Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. -Galatia 1:10